Holyland Tour Specialist

View Original

HOLYLAND BETHLEHEM : KISAH KEBAIKAN DAN KESETIAAN DI TANAH PERJANJIAN

RUT 2: 12

RUT 2: Naomi itu mempunyai seorang sanak dari pihak suaminya, seorang yang kaya raya dari kaum Elimelekh, namanya Boas. Maka Rut, perempuan Moab itu, berkata kepada Naomi:”Biarkanlah aku pergi ke ladang memungut bulir-bulir jelai di belakang orang yang murah hati kepadaku.” Dan sahut Naomi kepadanya: “Pergilah, anakku.” (ayat 1 – 2)

Naomi dan Rut telah sampai di Bethlehem dan Naomi yang telah merasa pahit dalam hidupnya atas tragedi yang beruntun menimpa, sekarang menghadapi masalah serius sebagai seorang janda. Yang paling mendesak yaitu urusan makanan sehari-hari. Suami Naomi telah menjual segala tanah dan milik mereka sebelum pindah ke Moab, makanya di pasal selanjutnya tanah itu perlu ditebus kembali sebab sudah menjadi milik orang lain. Dengan kata lain, mereka tidak punya tanah dan tidak punya apa-apa yang bisa di usahakan sehingga Rut, kembali disebut sebagai perempuan asing (Moab) mengambil inisiatif untuk berusaha mendapatkan makanan. Melalui apa yang Rut katakan, kita dapat mengetahui bahwa dia pasti tahu dan mendengar dari Naomi mengenai Hukum Taurat Musa di Israel seperti tercatat dalam Kitab Ulangan 24: 19 dan 22 :”Apabila engkau menuai di ladangmu, lalu terlupa seberkas di ladang, maka janganlah engkau kembali untuk mengambilnya; itulah bagian orang asing, anak yatim dan janda supaya TUHAN, Allahmu, memberkati engkau dalam segala pekerjaanmu. Haruslah kauingat, bahwa engkaupun dahulu budak di tanah Mesir; itulah sebabnya aku memerintahkan engkau melakukan hal ini.”

Maka Rut memberanikan diri untuk pergi ke ladang pada masa menuai jelai, untuk mengambil apa yang bisa menjadi bagian sebagai seorang janda dan orang asing. Namun sebagai orang asing, sebetulnya sangat berbahaya bagi dirinya sebab dia bergantung pada belas kasihan orang yang bermurah hati padanya dan bisa saja dia mengalami kekerasan seksual di ladang yang sangat lazim pada saat itu. Dengan iman nya dan usahanya, keluarlah ia untuk berusaha bekerja memenuhi kebutuhan nya dan menyediakan untuk Naomi, ibu mertuanya. Lalu apa yang terjadi?

RUT MEMUNGUT DI LADANG YANG KEBETULAN MILIK BOAS

Ayat 3 : Pergilah ia, lalu sampai di ladang dan memungut jelai di belakang penyabit-penyabit; kebetulan ia berada di tanah milik Boas, yang berasal dari kaum Elimelekh. Lalu datanglah Boas dari Bethlehem. Ia berkata kepada penyabit-penyabit itu:”TUHAN kiranya menyertai kamu.” Jawab mereka kepadanya: “TUHAN kiranya memberkati tuan!”. Lalu kata Boaz kepada bujangnya yang mengawasi penyabit-penyabit itu:”Dari manakah perempuan ini?” Bujang yang mengawasi penyabit-penyabit itu menjawab:”Dia adalah seorang perempuan Moab, dia pulang bersama-sama dengan Naomi dari daerah Moab. Tadi ia berkata: Izinkanlah aku memungut dan mengumpulkan jelai dari antara berkas-berkas jelai ini di belakang penyabit-penyabit. Begitulah ia datang dan terus sibuk dari pagi sampai sekarang dan seketikapun ia tidak berhenti (ayat 3 – 7).

Perlu diketahui bahwa Rut ternyata pergi ke ladang dan minta izin untuk memungut jelai, dan secara kebetulan, atas pengaturan Allah, ia ternyata sampai di ladang milik Boas. Dan kita baca bahwa Boas adalah seorang yang beriman dan dihormati oleh pekerja-pekerjanya. Jika kita baca Ulangan 23:3 maka jelas bahwa Tuhan melarang orang Moab untuk masuk ke hadirat Allah karena Moab adalah musuh Israel. Tetapi atas dasar pengaturan Allah, Rut bisa secara kebetulan memungut di ladang Boas. Ternyata Allah juga memiliki belas kasihan dan kemurahan hati. Bagi orang terkutuk sekalipun, jika dia bertobat, percaya dan berharap kepada-Nya, maka Allah tidak menolaknya, bahkan Allah akan melindunginya seperti Rut yang telah beriman kepada-Nya, setia terhadap Naomi bahkan sampai mati. Tindakan Rut yang meninggalkan tanah kelahirannya, keluarganya, bangsanya untuk datang ke tanah Israel yang asing baginya sungguh seperti Abraham yang juga meninggalkan semuanya untuk mengikuti panggilan Allah. Dan terhadap orang yang begitu, Allah tidak meninggalkan dan membiarkan mereka sendiri.

Dalam perkataan Boas kepada Rut di ayat 8 – 9 tersirat bahwa Boas memahami resiko dan bahaya yang bisa dialami Rut sewaktu berada di ladang orang lain yang mungkin tidak akan bermurah hati kepadanya. Juga perhatikan bahwa di ayat 6 bahkan bujang pengawas pekerja Boas pun tidak merasa perlu menyebut nama Rut, hanya disebutkan sebagai wanita dari Moab, seorang asing yang bukan siapa-siapa, dia yang balik ke kota bersama Naomi. Besar kemungkinan Boas bisa bertanya mengenai identitas Rut dikarenakan ada pekerja pria yang sedang menyentuh atau menggoda atau mengganggu Rut, makanya Boas heran. Dalam terjemahan bahasa inggris, sebetulnya pertanyaan Boas adalah perempuan milik siapakah itu? Seakan-akan adalah pacar atau istri pekerjanya (Rut pada saat ini kemungkinan berusia sekitar 24 - 25 tahun). Dan karena itu jugalah mungkin Boas berkata pada Rut untuk dekat pada pekerja perempuan dan Boas secara spesifik berpesan pada pekerja pria agar jangan mengganggu Rut. Sehingga Rut bisa tenang memungut. Oh begitu luar biasa Allah. Di saat Rut mungkin sedang di ganggu pekerja pria dan mulai berada dalam bahaya, Allah mengatur Boas pada saat itu juga tiba di ladang dan menyapa pekerjanya sehingga bisa melihat kejadian yang menimpa Rut. Sungguh Allah mengasihi Rut melalui pengaturan waktu-Nya yang luar biasa. Karena itulah Rut sangat tersentuh sampai dia berlutut menyembah dengan mukanya sampai ke tanah kepada Boas dan berkata kepadanya :” Mengapakah aku mendapat belas kasihan daripadamu, sehingga tuan memperhatikan aku, padahal aku ini seorang asing?”.

RUT BERLUTUT BERTERIMAKASIH PADA BOAS

Lalu Boas menjawab dengan salah satu ayat yang menjadi ayat terindah di Kitab ini :”Telah dikabarkan orang kepadaku dengan lengkap segala sesuatu yang engkau lakukan kepada mertuamu sesudah suami mu mati, dan bagaimana engkau meninggalkan ibu bapamu dan tanah kelahiranmu serta pergi kepada suatu bangsa yang dahulu tidak engkau kenal. Kiranya TUHAN membalas perbuatanmu itu, dan kepadamu kiranya dikaruniakan upahmu sepenuhnya oleh TUHAN, Allah Israel, yang di bawah sayap-Nya engkau datang berlindung.” (ayat 12). Ini sungguh suatu kalimat yang luar biasa dari Boas. Ia memakai analogy di bawah sayap-Nya. Ini dalam bahasa Ibrani memakai kata yang ditujukan pada induk ayam yang melindungi anak-anak ayam di bawah sayapnya, dimana anak ayam itu tidak akan kelihatan lagi dan sepenuhnya terlindungi oleh induknya. Boas meyakini bahwa Allah akan melindungi dan memberkati Rut yang telah meninggalkan keluarganya, bangsanya, datang dalam status minoritas double yaitu janda yang tanpa perlindungan seorang pria dan orang asing yang gampang ditindas dan sering dipandang rendah ke tanah yang asing baginya tanpa tahu masa depan, sepenuhnya menaruh pengharapan kepada Allah Israel. Iman seorang janda asing dan miskin seperti Rut ini menyentuh hati Boas dan memberikan teladan iman bagi kita semua.

Ayat 13 – 17 : Kemudian berkatalah Rut: "Memang aku mendapat belas kasihan dari padamu, ya tuanku, sebab tuan telah menghiburkan aku dan telah menenangkan hati hambamu ini, walaupun aku tidak sama seperti salah seorang hamba-hambamu perempuan." Ketika sudah waktu makan, berkatalah Boas kepadanya: "Datanglah ke mari, makanlah roti ini dan celupkanlah suapmu ke dalam cuka ini." Lalu duduklah ia di sisi penyabit-penyabit itu, dan Boas mengunjukkan bertih gandum kepadanya; makanlah Rut sampai kenyang, bahkan ada sisanya. Setelah ia bangun untuk memungut pula, maka Boas memerintahkan kepada pengerja-pengerjanya: "Dari antara berkas-berkas itupun ia boleh memungut, janganlah ia diganggu; bahkan haruslah kamu dengan sengaja menarik sedikit-sedikit dari onggokan jelai itu untuk dia dan meninggalkannya, supaya dipungutnya; janganlah berlaku kasar terhadap dia." Maka ia memungut di ladang sampai petang; lalu ia mengirik yang dipungutnya itu, dan ada kira-kira seefa jelai banyaknya.

Boas memperlakukan Rut dengan sangat baik, seperti pekerja nya sendiri dengan memberikan makanan siang yang bahkan lebih dari cukup dan bersisa banyak. Setelah makan, Boas bahkan berpesan kepada pekerjanya agar sengaja menarik sedikit dari onggokan jelai agar terbuang di lantai untuk di ambil oleh Rut. Ini mencerminkan betapa murah hatinya Boas dan dengan tindakan ini, dia telah menjadi saluran berkat dari Allah Israel untuk Rut dan Naomi. Tindakan ini juga melebihi peraturan yang Allah berikan di Kitab Ulangan 24: 19. Dan terbukti setelah seharian memungut jelai, setelah diirik, Rut mendapatkan kira-kira seefa jelai banyaknya. Ukuran ini pada zaman itu cukup untuk makan berdua Rut dan Naomi selama 7 hari. Lalu baliklah Rut ke dalam kota dan di rumah bertemu dengan Naomi yang terkejut tentunya dengan hasil kerja Rut, apalagi dengan sisa makanan yang cukup banyak dari sisa makan Rut.

RUT MEMUNGUT BERKAS JELAI

Ayat 18 – 23:” Diangkatnyalah itu, lalu masuklah ia ke kota. Ketika mertuanya melihat apa yang dipungutnya itu, dan ketika dikeluarkannya dan diberikannya kepada mertuanya sisa yang ada setelah kenyang itu, maka berkatalah mertuanya kepadanya: "Di mana engkau memungut dan di mana engkau bekerja hari ini? Diberkatilah kiranya orang yang telah memperhatikan engkau itu!" Lalu diceritakannyalah kepada mertuanya itu pada siapa ia bekerja, katanya: "Nama orang pada siapa aku bekerja hari ini ialah Boas. Sesudah itu berkatalah Naomi kepada menantunya: "Diberkatilah kiranya orang itu oleh TUHAN yang rela mengaruniakan kasih setia-Nya kepada orang-orang yang hidup dan yang mati." Lagi kata Naomi kepadanya: "Orang itu kaum kerabat kita, dialah salah seorang yang wajib menebus kita." Lalu kata Rut, perempuan Moab itu: "Lagipula ia berkata kepadaku: Tetaplah dekat pengerja-pengerjaku sampai mereka menyelesaikan seluruh penyabitan ladangku." Lalu berkatalah Naomi kepada Rut, menantunya itu: "Ya anakku, sebaiknya engkau keluar bersama-sama dengan pengerja-pengerjanya perempuan, supaya engkau jangan disusahi orang di ladang lain." Demikianlah Rut tetap dekat pada pengerja-pengerja perempuan Boas untuk memungut, sampai musim menuai jelai dan musim menuai gandum telah berakhir. Dan selama itu ia tinggal pada mertuanya.

Karena hasil yang mengejutkan di hari pertama Rut memungut di ladang, maka heranlah Naomi dan bertanya kepada Rut. Perhatikan bahwa di ayat ke 19 Naomi memberkati orang yang telah begitu bermurah hati kepada Rut. Dan di ayat 20 Naomi menggunakan nama Tuhan untuk bersyukur kepada Tuhan yang masih memberikan Kasih setia-Nya (hesed) kepada orang yang hidup (Naomi dan Rut) dan yang mati (Elimelekh dan kedua anaknya). Kata hesed berulangkali dipakai dalam kitab ini, dan kata ini lah yang banyak dipakai di Perjanjian Lama untuk mendefinisikan Kasih Allah, Kasih setia-Nya dan Kasih kebaikan-Nya. Dengan demikian Naomi dan Rut yang sebelumnya datang dengan kosong dan hampa ke Bethlehem telah beroleh jalan keluar untuk kebutuhan pangan mereka sehari-hari. Dan Boas juga berpesan pada Rut untuk tetap memungut di ladangnya sampai selesai seluruh penyabitan dan penuaian musim jelai dan musim gandum. Ini berarti Naomi bisa tenang bahwa Rut tidak akan menghadapi mara bahaya di ladang yg pada saat itu terletak di luar kota dan rawan.

RUT MEMUNGUT SAMPAI MUSIM MENUAI JELAI DAN GANDUM BERAKHIR.

Ayat 23 mencatat bahwa Rut memungut, sampai musim menuai jelai dan musim menuai gandum telah berakhir!! Perlu kita ketahui bahwa musim menuai jelai dan musim menuai gandum ini adalah selama 7 minggu lamanya pada saat itu di tanah Israel. Maka jika Boas begitu baik sampai Rut bisa memungut seefa jelai dalam satu hari untuk kebutuhan 7 hari, maka 7 minggu berarti 49 hari lamanya Rut memungut, itu juga berarti dalam 7 minggu itu, Rut akan berhasil mengumpulkan kebutuhan untuk 343 hari bagi dirinya dan Naomi!!! Bayangkan saja bahwa keadaan berubah begitu drastis. Naomi dan Rut yang menghadapi tantangan berat sewaktu tiba di Bethlehem dengan tangan hampa. Ternyata Tuhan Allah melindungi Rut di bawah kepak sayap-Nya, menyediakan kebutuhan pangan utk Rut dan Naomi, juga melindungi Rut selama 7 minggu bekerja memungut di ladang Boas. Walaupun Allah melarang orang Moab datang ke hadirat-Nya, namun Allah berkenan ketika Rut, seorang perempuan Moab yang berstatus janda dan miskin, datang beriman kepada-Nya dan Allah bukan saja memberikan tempat bagi Rut di tanah Israel, namun juga melindungi dan menyediakan kebutuhan nya sebagai balasan terhadap kesetiaan dan kebaikan Rut kepada Naomi dan pengharapan Rut kepada Yehovah, Allah Israel.

Dunia saat artikel ini di tulis, sedang dilanda pandemic Covid-19. Banyak ketidakpastian ekonomi maupun ancaman kesehatan yang melanda kita semua. Namun bagi kita yang beriman dan berpengharapan kepada Tuhan Allah, berlindung di bawah sayap-Nya, Allah akan menjaga dan melindungi dan memelihara kita. Asalkan kita tetap rajin dan bijaksana, maka Tuhan akan membuka jalan bagi kita. Datanglah pada-Nya, serahkan kekuatiran kita kepada-Nya dan saksikanlah bagaimana Tuhan dengan hesed-Nya akan berkarya dalam hidup kita para anak-anak-Nya. Lalu setelah Rut mengamankan pangan untuk dirinya dan Naomi selama hampir 1 tahun ke depan, bagaimana selanjutnya? Apakah yang menjadi rencana untuk masa depan mereka? Apakah akan ada kejutan selanjutnya dalam rencana Allah Israel bagi mereka berdua? Nantikan pembahasan di seri berikutnya.

Terimakasih telah membaca Renungan ini.

Tuhan Memberkati,

KS, Holyland Specialist Team