Holyland Tour Specialist

View Original

HOLYLAND TOUR BETHLEHEM : KISAH KUNO DARI KOTA DAUD

RUT 1 : 16-17

Holyland Specialist selalu berkomitmen untuk membuat umat Tuhan makin mengenal-Nya melalui Firman di Alkitab yang hidup dalam pandangan, pemahaman di lokasi asli. Walaupun saat ini Israel telah menjadi negara modern, namun gunung, lembah, sungai, danau dan alam sekitar masih sama dengan zaman alkitab. Sehingga akan mempertajam, memperkaya konteks dan pemahaman, penghayatan yang tepat dan nyata kepada pembaca alkitab yang berziarah terhadap berbagai perikop di Kitab Suci. Dari sekian banyak tempat ziarah yang kami bawa para peziarah untuk kunjungi, salah satu tempat yang selalu di hormati dan di kenang sepanjang masa adalah kota kelahiran Yesus yaitu Bethlehem. Jutaan orang dari berbagai penjuru dunia datang berziarah ke kota ini memperingati peristiwa kelahiran Sang Juru Selamat.

Setelah diteliti lebih lanjut, selain peristiwa besar kelahiran itu, kota ini juga adalah tempat terjadinya satu kejadian yang istimewa dan mengharukan. Kota Bethlehem pernah menjadi saksi kebaikan dan kemurahan hati yang mengharukan yaitu yang kami namakan Kisah Kuno dari Bethlehem. Kisah ini terjadi di kota ini sekitar 1322 sampai 1312 tahun sebelum kelahiran Yesus. Mungkin sebagian dari kita bisa menerka nya. Tidak lain adalah Kisah Rut dan Naomi seperti tercatat di dalam Kitab Rut di Perjanjian Lama dalam alkitab.

Dari total 39 kitab dalam Perjanjian Lama, cuma ada 2 Kitab yang diberi nama wanita, yaitu Kitab Rut dan Ester. Jadi dua wanita ini pastinya adalah perempuan special sehingga nama mereka di abadikan menjadi Kitab di Perjanjian Lama yang juga memuat cerita hidup mereka masing-masing. Ester adalah wanita yahudi yang dipilih menjadi istri kaisar Persia pada zaman dia hidup dan posisinya di istana ternyata menjadi penting untuk melindungi kelangsungan hidup bangsa Israel dari kemusnahan yang direncanakan oleh musuh mereka. Jadi Ester adalah seorang Ratu yang memiliki peran penting dalam catatan sejarah bangsa yahudi, memastikan keturunan Abraham Ishak dan Yakub ada sampai hari ini.

ILUSTRASI RUT

Sedangkan Rut bukanlah seorang Ratu, bahkan dia bukan orang Israel,  dia juga bukan istri seorang pemimpin kerajaan, dia juga bukan istri pemimpin sebuah kota dan bahkan dia bukan lah istri seorang pemimpin desa yang kecil sekalipun. Juga tidak terdapat catatan bahwa Rut adalah dari keluarga pemimpin militer atau bangsawan atau orang kaya. Tetapi namanya bersanding dengan Ester sebagai nama wanita yang dipakai sebagai nama Kitab dalam Perjanjian Lama yang dibaca jutaan manusia dari dulu sampai sekarang dan masa depan. Sungguh luar biasa sekali seorang biasa seperti Rut bisa memperoleh kehormatan besar seperti ini. Mungkin kita pernah membaca Kitab Rut ini, namun yakinlah bahwa ada pelajaran penting dan mendalam yang kaya dari Kitab ini untuk kita pelajari dan nikmati. Karena itu kami mengajak pembaca sekalian mengikuti pembahasan Kitab ini yang akan kita bagi menjadi 4 artikel, sesuai 4 pasal dalam kitab ini.

Rut 1 :

1:1 Pada zaman para hakim memerintah ada kelaparan di tanah Israel. Lalu pergilah seorang dari Betlehem-Yehuda beserta isterinya dan kedua anaknya laki-laki ke daerah Moab untuk menetap di sana sebagai orang asing. 1:2 Nama orang itu ialah Elimelekh, nama isterinya Naomi dan nama kedua anaknya Mahlon dan Kilyon, semuanya orang-orang Efrata dari Betlehem-Yehuda;  dan setelah sampai ke daerah Moab, diamlah mereka di sana. 1:3 Kemudian matilah Elimelekh, suami Naomi 2 , sehingga perempuan itu tertinggal dengan kedua anaknya. 1:4 Keduanya mengambil perempuan Moab: yang pertama bernama Orpa, yang kedua bernama Rut; dan mereka diam di situ kira-kira sepuluh tahun lamanya. 1:5 Lalu matilah juga keduanya, yakni Mahlon dan Kilyon, sehingga perempuan itu kehilangan kedua anaknya dan suaminya. 1:6 Kemudian berkemaslah ia dengan kedua menantunya dan ia pulang dari daerah Moab, sebab di daerah Moab ia mendengar bahwa TUHAN telah memperhatikan umat-Nya dan memberikan makanan kepada mereka. 1:7 Maka berangkatlah ia dari tempat tinggalnya itu, bersama-sama dengan kedua menantunya. Ketika mereka sedang di jalan untuk pulang ke tanah Yehuda, 1:8 berkatalah Naomi kepada kedua menantunya itu: "Pergilah, pulanglah masing-masing ke rumah ibunya; TUHAN kiranya menunjukkan kasih-Nya kepadamu, seperti yang kamu tunjukkan kepada orang-orang yang telah mati itu dan kepadaku; 1:9 kiranya atas karunia TUHAN kamu mendapat tempat perlindungan, masing-masing di rumah suaminya." Lalu diciumnyalah mereka, tetapi mereka menangis dengan suara keras 1:10 dan berkata kepadanya: "Tidak, kami ikut dengan engkau pulang kepada bangsamu." 1:11 Tetapi Naomi berkata: "Pulanglah, anak-anakku, mengapakah kamu turut dengan aku? Bukankah tidak akan ada lagi anak laki-laki yang kulahirkan untuk dijadikan suamimu nanti? 1:12 Pulanglah, anak-anakku, pergilah, sebab sudah terlalu tua aku untuk bersuami. Seandainya pikirku: Ada harapan bagiku, dan sekalipun malam ini aku bersuami, bahkan sekalipun aku masih melahirkan anak laki-laki, 1:13 masakan kamu menanti sampai mereka dewasa? Masakan karena itu kamu harus menahan diri dan tidak bersuami? Janganlah kiranya demikian, anak-anakku, bukankah jauh lebih pahit yang aku alami dari pada kamu, sebab tangan TUHAN teracung terhadap aku?" 1:14 Menangis pula mereka dengan suara keras, lalu Orpa mencium mertuanya itu minta diri, tetapi Rut tetap berpaut padanya. 1:15 Berkatalah Naomi: "Telah pulang iparmu fkepada bangsanya dan kepada para allahnya; pulanglah mengikuti iparmu itu." 1:16 Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku 1:17 di mana engkau mati, akupun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apapun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!" 1:18 Ketika Naomi melihat, bahwa Rut berkeras untuk ikut bersama-sama dengan dia, berhentilah ia berkata-kata kepadanya. 1:19 Dan berjalanlah keduanya sampai mereka tiba di Betlehem. Ketika mereka masuk ke Betlehem, gemparlah seluruh kota itu karena mereka, dan perempuan-perempuan berkata: "Naomikah itu?" 1:20 Tetapi ia berkata kepada mereka: "Janganlah sebutkan aku Naomi; sebutkanlah aku Mara, sebab Yang Mahakuasa telah melakukan banyak yang pahit kepadaku. 1:21 Dengan tangan yang penuh aku pergi, tetapi dengan tangan yang kosong TUHAN memulangkan aku. Mengapakah kamu menyebutkan aku Naomi, karena TUHAN telah naik saksi menentang aku dan Yang Mahakuasa telah mendatangkan malapetaka kepadaku." 1:22 Demikianlah Naomi pulang bersama-sama dengan Rut, perempuan Moab itu, menantunya, yang turut pulang dari daerah Moab. Dan sampailah mereka ke Betlehem pada permulaan musim menuai jelai.

Kisah kuno ini dimulai pada zaman Hakim-Hakim di Israel, di mana belum ada Raja yang berkuasa atas seluruh Israel dan semua orang bertindak menurut apa yang dia lihat tepat di mata masing-masing. Ayat 2 memperkenalkan seorang yang berasal dari Bethelehem-Yehuda bernama Elimelekh dan istrinya Naomi beserta kedua anak mereka pindah ke tanah Moab untuk menghindari kelaparan di tanah Israel. Lalu ketika Elimelekh meninggal, maka Naomi tinggal dengan Mahlon dan Kilyon, kedua anaknya yang mengambil perempuan moab yaitu Rut dan Orpa menjadi istri. Lalu kedua anak ini juga meninggal, maka tersisalah Naomi dengan kedua menantunya.

Dari sini kita bisa melihat sesuatu yang menarik perhatian, yaitu :

1. Elimelekh dan Naomi sebagai orang Israel keturunan Abraham Ishak dan Yakub pasti mengetahui dengan jelas bahwa Bethelehem adalah bagian dari Tanah Perjanjian Allah kepada leluhur mereka. Namun karena kelaparan, mereka memilih untuk keluar dari tanah itu untuk pergi ke tanah Moab, padahal Moab itu adalah musuh Israel bertahun-tahun dan selalu berperang dengan Israel bahkan sejak zaman Musa dan Moab itu adalah bangsa yang dikutuk Allah (Ulangan 23 dan Hakim2 10, Kej 19:37, Bil 22 – 25, Hakim 3, 1 Sam 14:47, 2 Raja 3, Yes 15-16, Yer 48, Yeh 25, Ul 23, Neh 13).

2. Mereka sekeluarga datang untuk menyambung hidup, tetapi akhirnya Elimelekh mati, kemudian kedua anak mereka juga mati tanpa keturunan. Ini adalah hukuman dari Allah (ayat  20 dan 21).

Kemudian Naomi bersama kedua menantu nya berangkat hendak balik ke Tanah Israel. Dari ayat 6 sampai 13 menceritakan bagaimana percakapan antara dia dengan kedua menantunya. Di sini kita bisa melihat sekilas mengenai kepribadian Naomi. Bahwa kedua menantu orang Moab sampai rela mengikuti Naomi untuk berangkat ke Tanah Israel walaupun suami mereka telah mati menunjukkan bahwa Naomi pasti adalah seorang ibu mertua yang baik. Karena tidak ada kewajiban legal maupun adat dari seorang menantu untuk mengikuti mertuanya setelah suaminya mati. Ayat 8 menunjukkan bagaimana Naomi sangat memikirkan yang terbaik untuk hidup dan masa depan Orpa dan Rut. Dia juga tidak ingin kedua menantu ini mengalami perlakuan diskriminatif setibanya di Israel, Tanah yang asing bagi mereka. Ayat 9 dan 14 berkata bahwa mereka bertiga memberikan ciuman dan menangis satu sama lain. Ini adalah ekspresi sayang yang mendalam di antara ibu mertua dan menantu. Perhatikan bahwa salah satu kunci adalah Naomi mengasihi menantu nya seperti anak-anaknya sendiri (ayat 11, 12, 13).

RUT 1 : 14

Akhirnya setelah di desak, Orpa balik ke rumah keluarganya. Perhatikan bahwa ayat 7 berkata sedang di jalan. Jarak dari Moab (sekitar daerah Yordania Selatan sekarang) ke Bethlehem-Yehuda harus ditempuh selama 7 – 10 hari. Maka percakapan ayat 8 – 17 itu terjadi di periode 7 – 10 hari itu yang memberikan mereka bertiga masing-masing waktu untuk berpikir dan merenung. Perkataan dan nasehat Naomi dalam percakapan itu juga mencerminkan kasihnya kepada kedua menantu nya sekaligus menjadi kesempatan untuk melihat sampai di mana komitmen dan iman mereka kepada Allah Israel. Makanya ayat 15 Naomi berkata pada Rut bahwa Orpa telah pulang ke bangsanya dan kepada allahnya. Namun di sini kita juga melihat Rut yang tetap berpegang kepada Allah Israel. Kedua menantu ini pasti lah telah belajar mengenai Allah Israel dan Hukum Taurat selama 10 tahun berada dalam rumah tangga mereka bersama keluarga Israel ini. Dan Rut besar kemungkinan telah percaya kepada Allah Israel. Sebab ayat 16 dia mengucapkan pernyataan iman yang luar biasa : “kemana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam, bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku… Beginilah kiranya Tuhan menghukum aku, bahkan lebih lagi daripada itu, jikalau sesuatu apapun memisahkan aku dari engkau, selain daripada maut!” Perkataan ini sangat sering dijumpai di Perjanjian Lama, menjadi isi sumpah atau janji antara orang Israel. Rut memilih untuk ikut Naomi ke Tanah Israel mungkin karena dia telah mendengar dan yakin akan Allah Israel, Janji-janji-Nya dan Tanah Perjanjian yang berlimpah susu dan madu. Dia telah mendengar cukup banyak sampai dia akhirnya bertekad untuk membuat keputusan yang luar biasa ini.

Maka setelah melewati padang gurun trans-yordan, menuruni lereng lembah Yordan dan menaiki bukit Yudea selama 7 – 10 hari, sampailah mereka di Bethlehem-Yehuda. Tempat dari mana Naomi dan almarhum suaminya berasal. Dan seisi kota heboh karenanya, mengapa? Mereka sampai bertanya “inikah Naomi?” Ini mungkin karena raut wajah Naomi yang telah menua dan menyiratkan banyak kesedihan yang terpancar. Dan ayat 20 -21 kita bisa melihat bahwa Naomi sekalipun hidupnya terasa pahit, namun dia tidak memberontak pada Allah, tetapi mengakui bahwa Allah telah mengizinkan banyak hal terjadi padanya dan suaminya. Ini tanda bahwa dia adalah seorang wanita beriman yang percaya kepada Allah, menghormati-Nya dan takut pada-Nya. Naomi dan Ruth, wanita Moab itu telah balik ke masyarakat Israel di mana sering kali para janda tidak diperhatikan. Mereka berdua membutuhkan perlindungan, dukungan dan hidup pastinya tidak akan mudah pada zaman itu bagi mereka. Naomi adalah wanita yang telah mengalami malapetaka dari Tuhan (ayat 21) dan Rut adalah janda asing dari Moab, salah satu musuh bebuyutan Israel. Mereka tiba pada permulaan musim menuai jelai, bagaimanakah kelanjutan hidup mereka? Apakah masih ada harapan dalam hidup dan masa depan mereka? Jika saat ini anda seperti Naomi dan Rut yang tengah berada di situasi susah dan kelihatannya tidak ada pengharapan, jangan putus asa. Karena Allah masih bekerja dan Dia tidak berhenti dalam Karya-Nya dalam hidup anda seperti Dia tidak berhenti dalam bekerja di balik layar kehidupan Naomi dan Rut. Nantikan pembahasan seri berikutnya.

Terimakasih telah membaca Renungan dalam Blog Travel Holyland.

Tuhan Memberkati

KS, Holyland Specialist Team