Holyland Tour Specialist

View Original

MENGENAL NEGARA-NEGARA DI ALKITAB DALAM TOUR ZIARAH TURKI

GEREJA HAGIA SOPHIA

Turki adalah bangsa unik di mana sejarah mereka di isi oleh bangsa Hittit, Persia, Yunani, Romawi, Seljuk, Crusader dan Ottoman. Turki zaman sekarang terletak di dua benua yaitu Asia dan Eropa. Bagian Asia nya yang merupakan bagian lebih besar juga dikenal sebagai Anatolia (di masa lalu juga dikenal sebagai Asia Kecil). Bagian Eropa nya dikenal sebagai Thrace. Pada periode awal dan pertengahan zaman perunggu (3000 – 2000 SM), lokasi Troy yang terletak pada pesisir Aegea adalah yang pertama di huni. Pada periode ini juga, penduduk asli yang dikenal sebagai orang Hatti, mitra dagang bangsa Asyur, menyebar luas ke bagian tengah Anatolia, mereka berkembang kemudian menjadi negara-kota. Sekitar tahun 2000 SM, sekumpulan orang yang dikenal sebagai Hittite bermigrasi ke Anatolia, kemungkinan besar dari area utara Laut Hitam atau dari daerah Kaukasus kemudian bermukim di area itu. Pemukiman dan dominasi mereka akan wilayah itu kelihatan nya dilakukan secara damai. Pada pertengahan sampai akhir abag ke 18 SM, bangsa Hittite telah mendirikan kerajaan mereka di Anatolia dan pada abad selanjutnya kota Hattusa (Bogazkoy) menjadi ibukota mereka. Kerajaan Hittite yang mencapai puncak kejayaan pada abad 14 SM, merupakan satu kekuatan uama di daerah Timur Dekat / area Mesopotamia.

Pada abad ke 13 SM, ekspansi kerajaan Hittite ke Suriah menyebabkan pecahnya peperangan antara Hittite dan Raja Ramses II dari Mesir. Pada tahun 1286 SM terjadi perang besar antara dua bangsa ini di Sungai Orontes di Kadesh yang berakhir seri (walaupun kedua belah pihak pada akhirnya mengaku pemenang, Prasasti berisi Perjanjian Damai Kadesh saat ini di pamerkan di Museum Arkeologikal di Istanbul). Kerajaan Hittite berlangsung sampai sekitar 1180 SM, ketika kota Hattusa di musnahkan dan Anatolia di taklukkan oleh sekelompok orang yang disebut “bangsa laut”. Dari runtuhnya kerajaan Hittite sampai 800 SM, tidak banyak yang bisa diketahui mengenai situasi di Anatolia. Masa ini menjadi penanda bangkitnya peradaban Neo-Hittite yang berpusat di tenggara Anatolia dan Suriah Utara serta banga Phrygia di pusat dan tenggara Anatolia yang menjadi kerajaan kuat pada Abad ke 8. Bangsa Phrygia memiliki Ibukota di Gordion dan Raja mereka yang terkenal bernama Midas, yang mejadi sumber banyak legenda. Kerajaan ini runtuh pada abad ke 7 SM. Pada awal periode ini, pemukiman Troy yang terakhir dimusnahkan oleh bangsa Yunani, maka bangsa Yunani mulai berdatangan di Anatolia Barat, sebagian besar adalah bangsa Ionia. Bangsa ini bermukim dan hidup makmur di bagian tengah pesisir Aegea di area Anatolia. Pada awal abad 9 atau 8 SM, kota-kota Ionia seperti Miletus, Priene, Samos, dan Efesus membentuk Panionion atau Liga Ionia. Bangsa Ionia mempelopori pencapaian bernilai tinggi dalam kebudayaan, termasuk di antaranya di area puisi (Sappho dan Xenophanes), filsafat (Thales, Anaximander dan Heraclitus), dan arsitektur (corak Ionic).

Bangsa lain yang juga berkembang di Anatolia pada abad pertama seperti Suku Caria di baratdaya Anatolia, Suku Lycia di pantai mediterania barat) dan Suku Lydia di Anatolia Barat. Bangsa Lydia, dengan ibukota mereka di Sardis, meraih kendali area yang besar di Anatolia selama abad 7 ke abad 6 SM termasuk area Ionia. Gyges dan Croesus merupakan dua dari Raja Lydia yang paling terkenal. Pada thn 547 SM, Raja Darius dari Persia mengalahkan bangsa Lydia dan seterusnya menguasai hamper setengah dari seluruh Asia Kecil. Di bawah kepemimpinan Raja Darius Agung, berusaha menaklukkan Athena dan area utama Yunani. Namun mereka dikalahkan di peperangan Marathon yang terkenal di tahun 490. Xerxes, penerus Darius, berusaha sekali lagi untuk menaklukkan Yunani di 480 SM, namun tetap gagal juga. Pada tahun 334 SM, Raja Alexander Agung menyeberang ke Asia Kecil dan mengalahkan bangsa Persia. Karena penguasaan nya, maka Budaya Hellenistik memainkan peranan besar di tanah Anatolia. Ketika Raja Alexander meninggal di 323 SM, Seleucus I telah menguasai hamper seluruh Anatolia. Kaum Seleucid ini menguasai Anatolia sampai ROmawi mengalahkan penguasa mereka yang bernama Antiochus II. Periode Hellenistik di Asia Kecil juga menjadi waktu di mana beberapa negara kota terbentuk, termasuk Kerajaan Bithynia, Pontus dan Cappadocia. Salah satu yang paling berarti adalah kerajaan Pergamum yang dimulai thn 282 SM dan di perintah oleh Raja-Raja Attalid. Kerajaan ini berlangsung sampai tahun 133 SM ketika Raja Attalid yang terakhir yaitu Attalus III wafat. Di dalam wasiatnya, Raja Attalus III memberikan kerajaan nya kepada bangsa Romawi.

IZMIR, KOTA DESTINASI WISATA DI TURKI

Pada thn 129 SM, Romawi mendirikan provinsi Roma yang diberi nama Asia yang mencakup sebagian besar wilayah Kerajaan Pergamum sebelumnya. Pada akhirnya, seluruh Asia Kecil berhasil dikuasai Romawi. Dan berbagai provinsi diciptakan yaitu Asia, Bithynia, Pontus, Galatia, Lycia, Pamphylia, Cilicia dan Cappadocia. Asia Kecil berkembang pesat di bawah Romawi yang menyadari pentingnya Anatolia secara geografis dan ekonomi. Romawi memperbesar dan membangun banyak kota di Asia Kecil, seperti Efesus, Pergamum, Antiokhia, Sardis, Miletus dan Phaselis. Pada zaman colonial Romawi inilah Kekristenan datang ke Asia Kecil. Rasul Paulus berkunjung ke banyak tempat di Asia Kecil, membangun gereja-gereja di berbagai lokasi. Yohannes dari Pulau Patmos menulis surat kepada tujuh gereja di Asia Kecil yang terletak di bagian barat Asia Kecil. Walaupun di hadang penganiayaan, Kekristenan tetap bertumbuh. Pada tahun 330 Kaisar Constantine memilih Byzantium sebagai ibukota kekaisaran nya dan menamai kota itu Constantinople. Penerusnya yaitu Theodosius I, membuat Kekristenan sebagai agama resmi kekaisaran. Bagian timur, dengan ibukotanya di Constantinople, kemudian dikenal sebagai Kekaisaran Byzantine. Kekaisaran ini yang berlangsung sampai abad ke 15, mencapai puncak nya di bawah kekuasaan Justinian I (527 – 565) yang berhasil menaklukkan Italia, Balkan dan sebagian Anatolia. Salah satu karya spektakuler dari arsitektur Byzantine adalah Gereja Hagia Sophia yang di bangun oleh Justinian. Walaupun Kerajaan Byzantine tetap ada sampai 900 tahun setelah Justinian wafat, namun semakin melemah dan secara perlahan kehilangan wilayahnya kepada berbagai penyerang termasuk bangsa Arab yang menyerang Anatolia pada abad 7 dan 8. Pada tahun 1071, satu bangsa dari Asia Central yang bernama Turki Seljuk mengalahkan Byzantine di Manzikert dan mendirikan Kekaisaran Seljuk, yang termasuk sebagian besar Anatolia. Mereka mendirikan ibukota nya pertama-tama di Nicaea (Iznik sekarang) kemudian di Konya. Kerajaan mereka dikenal sebagai Kesultanan Rum (yaitu Roma, karena Byzantine masih termasuk Romawi).

Dengan kondisi yang semakin melemah dan dengan teritori yang terbatas ke area sekitar Lautan Aegea, Kerajaan Byzantine masih harus menghadapi Tentara Salib, yang menghancurkan kerajaan Byzantine sewaktu mereka melewati Anatolia. Pada tahun 1201 mereka mengepung kota Constantinople. Kota ini jatuh pada 1204 dan Tentara Salib mendirikan Kekaisaran Latin Constantinople. Sebagai respon, Kekaisaran Nicaea di dirikan dan menjadi cukup kuat di tahun 1261 untuk merebut kembali Constantinople dan memulihkan Kerajaan Byzantine. Sedangkan Turki Seljuk yang mengalami masa keemasan di awal abad ke 13, di kalahkan oleh bangsa Mongolia di pertengahan abad 13 dan kemudian terpecah belah. Kelompok Turki yang baru, dipimpin oleh Osman I yang telah membangun dinasti di Phrygia utara, mulai perlahan menguasai Anatolia. Suku Osman dikenal sebagai Osmanlis yang menjadi asal usul nama Ottoman. Osman dan penerusnya memperluas kekuasaan mereka ke berbagai area di Anatolia dan bahkan masuk ke Eropa. Pada 1453 Turki Ottoman di bawah Mehmet II menaklukkan Constantinople. Kota ini, diganti namanya menjadi Istanbul, menjadi ibukota Kekaisaran Ottoman, yang terdiri dari mayoritas Yunani, Balkan Selatan dan Anatolia Barat (kemudian juga termasuk Mesir, Palestina dan Suriah). Bangsa Ottoman, seperti Seljuk dan Arab, adalah pemeluk Islam. Maka wilayah yang memainkan peranan penting dalam perkembangan Kekristenan menjadi bangsa Islam. Kekaisaran Ottoman pada puncaknya ada pada pemerintahan Sultan Suleyman Agung (1520 – 1566), yang terkenal dengan kecantikan balai istananya, berkembangnya kesenian, dan kekuatan militernya. Pada abad ke 18 Kerajaan Ottoman mulai mengalami kemunduran, ditandai dengan bagian dalam kerjaaan yang lemah akibat korupsi dan kekacauan, termasuk mengecilnya wilayah kekuasaan nya. Pada periode ini, Yunani dengan bantuan sekutu Eropa, berhasil merebut kemerdekaan mereka setelah mengalahkan Angkatan Laut Ottoman pada pertempuran Navarino 1827. Sebagai akibatnya, pada abad ke 18 dan abad ke 19, Kerajaan Ottoman dikenal sebagai “orang sakit Eropa”.

CAPPADOCIA, KOTA BERSEJARAH YANG CANTIK DI TURKI

Pada tahun 1908, sekelompok orang yang disebut Turki Muda memulai revolusi di Turki, memaksa Sultan untuk memulihkan pemerintahan parlementer konstitusional yg pernah ada pada tahun 1876 – 1877. Pada Perang Dunia I, Turki berpihak pada Jerman dan sebagai akibatnya berakhirnya perang juga mengakibatkan Kerajaan Ottoman runtuh dan dikuasai oleh kekuatan luar. Dari 1919 ke 1922, Turki di pimpin oleh Mustafa Kemal, salah seorang Turki Muda dan merupakan seorang Jendral Turki yang mempunyai prestasi memundurkan penyerangan sekutu di Gallipoli pada 1915 berhasil memenangkan perang kemerdekaan. Setelah perang, Turki menjadi republic di 1923 dengan Kemal sebagai presiden pertamanya. Kemal, yang mengadopsi nama Ataturk (Bapa Turki) menjadi pemimpin yang dicintai secara luar biasa oleh bangsa Turki. Dia memulai banyak reformasi pemerintahan. Dan di masyarakat, dia memodernisasi Turki. Seperti contoh dia mengubah alphabet Turki dari huruf Arab menjadi huruf Latin (dengan pengecualian beberapa huruf), Dia meniadakan pemakaian Fez dan dia sendiri mulai memakai topi Panama dan pakaian ala Barat. Walaupun Islam adalah agama hamper seluruh bangsanya, Ataturk membentuk pemrintahan dan hukumnya secara sekuler dan bukan religious. Tidak banyak orang yang pernah memiliki kontribusi dan sumbangsih sebegitu besar terhadap suatu bangsa seperti yang pernah dilakukan oleh Kemal Ataturk. Dia adalah pemimpin mengesankan yang masih dikenang, dihormati seluruh Turki sampai sekarang. Turki saat ini menjadi negara modern yang berhubungan erat dengan warisan dan sejarahnya, termasuk peranan penting dari wilayah kuno ini di dalam cerita di alkitab.

Tour Ziarah Turki merupakan bagian dari Tour Bible Land yang kami adakan setiap tahun. Silakan kunjungi website kami untuk melihat penawaran untuk tahun depan, berhubung saat ini dunia masih dilanda pandemic Covid-19. Kami berfokus pada Tour Ziarah yang membawa anda mengunjungi tempat-tempat bersejarah seperti di ceritakan diatas dan melihat bagaimana arkeologi dan sejarah memainkan peranan penting dalam rangkaian kisah di Alkitab, terutama di Perjanjian Baru. Sepanjang perjalanan, Pemimpin Studi Alkitab pilihan kami akan memimpin dan menjelaskan kepada anda sekalian makna berbagai perikop di Perjanjian Baru secara hidup di lokasi asli. Silakan hubungi kami melalui WA Chat atau email untuk segala pertanyaan anda.

Terimakasih telah membaca Blog ini.

Tuhan Memberkati,

 

KS, Holyland Specialist Team.