MENGENAL NEGARA NEGARA DI ALKITAB LEBANON / LIBANON.

SALJU DI PEGUNUNGAN LIBANON

SALJU DI PEGUNUNGAN LIBANON

Libanon disebut Salju Putih oleh Nabi Yeremia (Yer 18:14, terjemahan dari Bahasa asli) karena pegunungannya yang ditutupi salju sepanjang tahun, merupakan deretan pegunungan panjang yang terbentang kira kira 160 km dari barat daya ke timur laut sepanjang garis pantai mediterania, dari Nahr el-Litani sampai Nahr el-Kebir. Terdiri dari 2 barisan pegunungan yang sejajar, yaitu pegunungan Libanon sebagai barisan pegunungan barat dan pegunungan Anti Libanon sebagai barisan pegunungan timur. Diantara kedua pegunungan ini terdapat lembah Beqa yang di sebut oleh Yosua sebagai Lembah Libanon (Yosua 11:17 dan 12:7). Yosua juga menyebut bagian selatan dari pegunungan Anti Libanon sebagai Gunung Hermon. Negara ini memiliki akar sejarah yang lebih tua bahkan sebelum perbatasan modern nya di tentukan oleh pembagian wilayah Kerajaan Ottoman yang kalah setelah Perang Dunia ke II. Sebagai kampung halaman orang Phoenician selama ribuan tahun, Libanon merupakan bagian dari peradaban besar. Nama, keadaan geografis dan penduduk nya tercatat di dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru menitikberatkan karakter tanah ini sebagai yang penting di hadapan Allah. Nama Libanon di sebut sebanyak 71 kali di dalam Perjanjian Lama, nama regional nya tercatat beberapa kali di dalam Perjanjian Baru dan dalam sastra d luar alkitab disebut sekitar 10 kali. Alkitab Perjanjian Lama dipenuhi oleh pujian terhadap keindahan alamiah dan sumber daya Libanon. Kayu Aras dari Libanon adalah yang berharga dan mahal, yang di inginkan oleh para penguasa negara sekitarnya.

Kasih universal Allah terhadap pria dan wanita sering digambarkan melalui letak nya yang tinggi, keberagaman dan kekayaan floranya serta keharuman parfum dan minyak wangi produksinya. Keikutsertaan Libanon dalam sejarah keselamatan menjadi sangat nyata di dalam penulisan Injil dalam Perjanjian Baru. Tuhan Yesus juga mengunjungi berbagai kota Phoenician sepanjang garis pantai Libanon, mengabarkan Injil-Nya di sana dan menyembuhkan yang sakit serta yang kerasukan roh. Dalam artikel ini, kita akan melihat beberapa perikop di dalam alkitab di mana Libanon di sebut secara langsung maupun tidak langsung (melalui referensi kepada wilayah ini). Tema penting mengenai Libanon akan kita kupas dan simpulkan sesuai dengan konteks penulisan masing-masing perikop. Kelimpahan kayu, ketinggian letak dan salju nya yang menutupi, pegunungan Libanon sangatlah mengesankan dan menarik perhatian orang-orang sejak zaman dahulu kala. Dan karena ini lah, maka banyak tulisan mengenai Libanon di dalam sastra, teologi dan simbolisme di dalam benak dan karya orang Israel di dalam Kitab Suci. Libanon di sebut lebih dari 71 kali di dalam Perjanjian Lama (Khalaf 1985:23; Kiet 1997:876) dan lebih dari 7 kali di dalam literature extra kanonikal (Gangloff 1997:4). Libanon juga merupakan wilayah tunggal yag di puji, di hormati dan di idamkan di mata beberapa penulis Perjanjian Lama (Gangloff 1997:4).

MUSIM SEMI DI LIBANON

MUSIM SEMI DI LIBANON

Libanon sebagai bagian atau perbatasan dari Tanah Perjanjian.

Penulis bernama Kinet membuat perbedaan antara 3 pandangan dimana Perjanjian Lama menjadikan wilayah Libanon sebagai bagian dari Tanah Perjanjian (Kinet 1997: 876). Sebagai idealisme, di dalam beberapa perikop, Perjanjian Lama menyatakan tanah Libanon sebagai bagian dari wilayah Israel (Kitab Ulangan 1:7; 3:25; Yosua 1:4; 11:17; 13:6; 1 Raja-Raja 9:19; 2 Tawarikh 8:6 dan Zechariah 10:10). Di bagian lain, penulis Perjanjian Lama menyatakan Libanon sebagai perbatasan utara dari tanah yang dijanjikan Tuhan kepada umat-Nya. (Yosua 1:4; 9:1; 11:17; 12:7; 13:5; Hakim-hakim 3:3). Pada 2 perikop yaitu Yosua 13:5 dan Kidung Agung 4:8, Libanon di pakai untuk menggambarkan semua area pegunungan di Suriah tengah. Bagi orang zaman dahulu, perikop seperti itu bisa merupakan dasar penting dalam perdebatan dan perebutan wilayah. Tetapi makna sejati dari klaim Libanon sebagai bagian dari Tanah Perjanjian hanyalah bisa diartikan dan dihayati dari sudut pandang rohani. Pegunungan Libanon menyediakan kayu pilihan untuk membangun Bait Allah dimana Kemuliaan dan Hadirat Allah berdiam, dinyatakan dan dihormati. Tidak ada kayu dari wilayah lain yang layak untuk tujuan itu. Tuhan Yesus Kristus, Anak Allah yang Maha Tinggi juga berjalan dan bepergian mengunjungi kota-kota Phoenician yang merupakan Libanon sekarang. Tanah dimana dia berpijak adalah “Tanah Suci”.  Seperti umat Tuhan melihat diri mereka sebagai umat-Nya dan pengikut Anak Allah, maka tempat atau material yang dipilih oleh Allah dan di khususkan untuk penyembahan-Nya adalah Kudus dan semua tempat yang pernah memuat jejak kaki Firman yang menjadi daging itu adalah tanah suci, lambing kehadiran Tuhan dengan umat-Nya.

Berikut ini berbagai ayat di alkitab yang menyatakan Libanon sebagai bagian dari Tanah Perjanjian Allah berdasarkan urutan kitab di Perjanjian Lama:

Ulangan 1:7

Majulah, berangkatlah, pergilah ke pegunungan orang Amori dan kepada semua tetangga mereka di Araba-Yordan, di Pegunungan, di Daerah Bukit, di Tanah Negeb dan di tepi pantai laut, yakni negeri orang Kanaan, dan ke gunung Libanon sampai Efrat, sungai besar itu.

Ulangan 3:25

Biarlah aku menyeberang dan melihat negeri yang baik yang di seberang sungai Yordan, tanah pegunungan yang baik itu, dan gunung Libanon.

Ulangan 11:24

Setiap tempat yang diinjak oleh telapak kakimu, kamulah yang akan memilikinya: mulai dari padang gurun sampai gunung Libanon, dan dari sungai itu, yakni sungai Efrat, sampai laut sebelah barat, akan menjadi daerahmu.

Yosua 1:4

Dari padang gurun dan gunung Libanon iyang sebelah sana itu sampai ke sungai besar, yakni sungai Efrat, seluruh tanah orang Het, sampai ke Laut Besar di sebelah matahari terbenam, semuanya itu akan menjadi daerahmu. 

Yosua 13:1 – 6

Setelah Yosua menjadi tua dan lanjut umurnya, berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Engkau telah tua dan lanjut umur, dan dari negeri ini masih amat banyak yang belum diduduki.Inilah negeri yang tertinggal: segenap wilayah orang Filistin dan seluruh negeri orang Gesur, mulai dari sungai Sikhor di sebelah timur Mesir sampai ke daerah Ekron ke arah utara--semuanya itu terhitung tanah orang Kanaan, ada lima raja kota orang Filistin, yakni di Gaza, di Asdod, di Askelon, di Gat dan di Ekron--;dan orang Awi di sebelah selatan; seluruh negeri orang Kanaan dan Meara, kepunyaan orang Sidon, sampai ke Afek, sampai ke daerah orang Amori; selanjutnya negeri orang Gebal  dan seluruh gunung Libanon  di sebelah matahari terbit, mulai dari Baal-Gad di kaki gunung Hermon sampai ke jalan yang menuju ke Hamat; semua orang yang diam di pegunungan, mulai dari gunung Libanon sampai ke Misrefot-Maim;, semua orang Sidon. Aku sendiri akan menghalau  mereka dari depan orang Israel; hanya undikanlah dahulu negeri itu di antara orang Israel menjadi milik pusaka mereka, seperti yang Kuperintahkan kepadamu. (Perhatikan bahwa di dalam undian pembagian wilayah Yosua kepada orang Israel, wilayah Libanon menjadi warisan suku Asher)

MZAAR SKI RESOR DEKAT BEIRUT, LIBANON

MZAAR SKI RESOR DEKAT BEIRUT, LIBANON

Libanon dan Bait Allah.

Perjanjian Lama mengacu kepada kayu kedar dari Libanon secara khusus di dalam pembangunan Bait Allah oleh Raja Salomo (1 Raja-Raja 5:16 – 27) dan Yerubabel (Ezra 3:7). Ketika Raja Salomo membangun, dia di supply kayu aras dari Libanon oleh Raja Hiram dari Tirus, sekutunya pada saat itu yang mengirimkan balok kayu itu lewat kapal dan tiba di pelabuhan dekat Yoppa. Ketika salah satu dari istana Raja Salomo di bangun di dekat kompleks Bait Allah, istana itu di namakan “Gedung Hutan Libanon” (1 Raja-Raja 7:2). Dan menurut catatan di 1 Raja-Raja 10: 17, 21 Raja Salomo menyimpan barang-barang pribadi nya di dalam Gedung Hutan Libanon ini.

Libanon di dalam Perjanjian Baru dan Kisah Para Rasul.

Di dalam Perjanjian Baru, Libanon tidak disebut dengan namanya. Sekalipun demikian, Matius dan Markus menuliskan bahwa Kristus mengunjungi wilayah di sebelah utara tanah itu. Matius 16:13 mencatat bahwa Kristus mengunjungi distrik Caesarea Philippi. Kristus juga mengunjungi wilayah 2 kota yang sampai saat ini masih ada di Libanon yaitu Sidon Dan Tyre (Tirus). Di Perjanjian Lama, daerah pesisir yang rata di sepanjang garis pantai laut mediterania termasuk wilayah kota Tirus, Sidon dan kota lain nya juga dikenal sebagai bagian dari Phoenicia.

Berikut ini adalah 2 perikop dari Perjanjian Baru yang bisa kita baca mengenai bagaimana Tuhan Yesus mengunjungi bagian yang sekarang dikenal sebagai Libanon:

Matius 15: 21-29.

Lalu Yesus pergi dari situ dan menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon. Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak."Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia  sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya. Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

Markus 7:24-31

Lalu Yesus berangkat dari situ dan pergi ke daerah Tirus.Ia masuk ke sebuah rumah dan tidak mau bahwa ada orang yang mengetahuinya, tetapi kedatangan-Nya tidak dapat dirahasiakan.Malah seorang ibu, yang anaknya perempuan kerasukan roh jahat, segera mendengar tentang Dia, lalu datang dan tersungkur di depan kaki-Nya. Perempuan itu seorang Yunani bangsa Siro-Fenisia. Ia memohon kepada Yesus untuk mengusir setan itu dari anaknya. Lalu Yesus berkata kepadanya: "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak." Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu."Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar. Kemudian Yesus meninggalkan pula daerah Tirus dan dengan melalui Sidon pergi ke danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis.

Kisah Para Rasul 11:19

Sementara itu banyak saudara-saudara telah tersebar karena penganiayaan yang timbul sesudah Stefanus m  dihukum mati. Mereka tersebar sampai ke Fenisia (Phoenicia) Siprus dan Antiokhia; namun mereka memberitakan Injil kepada orang Yahudi saja.

BEIRUT, IBUKOTA LIBANON

BEIRUT, IBUKOTA LIBANON

Saat ini Libanon adalah tetangga utara Israel dengan ibukotanya di Beirut, merupakan kota modern. Libanon memiliki salah satu ski resor salju tercantik di dunia sampai saat ini. Libanon juga merupakan sedikit dari negara di Timur Tengah yang masih memiliki populasi Kristen Maronite yang cukup besar. Tetapi sayangnya karena gejolak politik yang mengakibatkan krisis ekonomi serta konflik geopolitik, menjadikan Libanon belum bisa di kunjungi sekarang. Kiranya jika Tuhan berkenan, kelak kita di perbolehkan untuk mengunjungi negara yang cantic dan bersejarah ini sambil belajar.

Terimakasih telah membaca blog ini.

Tuhan Memberkati.

 

Shalom Aleihem,

KS Ong, Holyland Specialist Team.